Dalam Diam
Hari ini semuanya terdiam, membisu
Entah apa yang mereka pikirkan akupun tak tahu,
Merekapun tak tahu apa yang sedang aku pikirkan,
Banyak hal menggelayut terbang dalam pikiranku
Aku bingung,
Aku tak tahu harus pada siapa aku mengadu
Dalam sepi aku menangis, menahan setiap rindu yang ada
Menahan setiap kata yang ingin ku curahkan semua
hanya,....
Aku tak tahu siapa yang berhak atas curahan hatiku,
Yang berkenan menghapus setiap air mataku,
Mengobati setiap luka yang ada,
Mendengarkan setiap rintihan hati ini,
dan
mampu berbagi kenangan suka maupun duka denganku,...
Siapa...?
Hati ini selalu bertanya?
Selasa, 29 Januari 2013
Minggu, 20 Januari 2013
Biologi Tropika
1.
Evolusi
Toleransi
: daya tahan organisme terhadap suatu keadaan berbeda dari semula/ kemampuan suatu organisme untuk mempertahankan diri
dari lingkungan yang berubah. Daya toleransi setiap spesies berbeda, ada yang
toleransinya besar (Eury) dan ada spesies yang toleransinya terhadap perubahan
lingkungan sempit/kecil (Steno). Toleransi dan adaptasi berbeda, karena
adaptasi merupakan perubahan pada organisme karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi. Adaptasi merupakan proses yang mendukung terjadinya evolusi.
Evolusi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan yang terjadi secara
berangsur-angsur menuju keseuaian dengan waktu dan tempat. Berikut hal-hal yang
mendukung terjadinya evolusi menurut beberapa ahli:
1)
Seleksi alam
2)
Adaptasi
Seleksi alam terjadi
ketika alam berubah dan menyeleksi setiap organisme yang ada di alam dan
mendukung organisme yang unggul dan sesuai untuk bertahan sedangkan organisme
yang tidak mampu bertahan akan punah. Teori mengatakan bahwa karena lingkungan
berubah, organisme akan beradaptasi dengan perubahan tersebut baik berupa
adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah laku. Namun jika dikaji lebih dalam,
perubahan pada suatu organisme tidak akan diwariskan kepada keturunannya
apabila perubahan itu hanya berada pada tinkat fenotip, bukan genotip. Apabila
terjadi perubahan genotip pada suatu organisme (mutasi) dan dinampakkan dalam
fenotipnya, lebih sering organisme tersebut tidak akan bertahan hidup seperti
orang normal. Beberapa organisme yang mengalami kelainan genetik mati sebelum
menghasilkan keturunan. Sehingga kemungkinan terjadinya evolusi sangat kecil
bahkan tidak ada. Jika para penganut teori evolusi mengajukan bukti/petunjuk
evolusi misalnya seperti fosil-fosil organisme yang telah punah, maka bukti ini
justru dapat meruntuhkan teori evolusi. Teori evolusi mengatakan bahwa makhluk
hidup yang ada di dunia ini berasal dari satu nenek moyang yang sama, kemudian
berkembang menjadi spesies-spesies yang berbeda yang lebih kompleks. Terdapat
beberapa fosil organisme purba yang sama persis seperti organisme modern yang
saat ini masih ada. Jika ada organisme yang dulu ada dan sekarang telah punah,
itu dikarenakan ia tidak mampu bertahan terhadap perubahan lingkungan.
Teori
seleksi alam memang benar, yaitu bahwa alam menyeleksi organisme yang ada, dan
kemudian organisme yang unggul akan bertahan dan yang tidak akan punah.
Organisme yang mampu bertahan bukan karena dia berubah, tapi memang sejak awal
dia memiliki struktur/ fungsi yang paling sesuai dengan perubahan lingkungan
yang ada. Dapat juga dikarenakan organisme tersebut memiliki daya toleransi
yang besar terhadap lingkungan tertentu. Organisme yang punah kemungkinan
karena dia memiliki toleransi yang sempit terhadap perubahan lingkungan, ketika
lingkungan berubah di luar batas toleransinya maka organisme tersebut tidak
mampu bertahan kemudian akan mati. Maka yang bisa mendukung teori seleksi alam
adalah teori kepunahan bukan teori evolusi.
Salah satu contoh lain yang diajukan oleh para
penganut evolusi adalah evolusi kupu-kupu Biston
Betularia. Konsep evolusi adalah konsep perubahan yang terjadi di tingkat
populasi, disini kupu-kupu Biston
Betularia awalnya terdapat dua macam yaitu hitam dan putih, dengan jumlah
lebih banyak putih dibandingkan hitam. Kemudian revolusi industri di Inggris
yang menyebabkan banyaknya polusi dan jelaga yang dihasilkan sehingga
lingkungan menjadi hitam. Hal ini menguntungkan kupu-kupu Biston Betularia hitam karena dia terlindung dari mangsa sehingga
dapat bertahan hidup dan menghasilkan keturunan.
Bagaimana
konsep evolusi berkait dengan perubahan yang terjadi pada tingkat organ? Hal
ini sering disebut-sebut sebagai bukti evolusi yang berupa homologi dan analogi
organ. Telah banyak penelitian yang menyangkal teori tersebut. Perubahan yang
terjadi hanya pada tingkat organ tidak dapat diwariskan kepada keturunannya.
Orang tua yang cacat belum tentu memiliki anak yang cacat,karena kecacatan
tersebut bisa diperoleh di lingkungannya misalnya ketika dalam kandungan ibu
mengkonsumsi makanan/obat-obatan yang menghambat proses organogenesis pada
janin. Selama kecacatan tersebut tidak terjadi pada genetic suatu organisme
maka kecacatan tersebut tidak diwariskan ke keturunanannya.
Berbagai teori dan penelitian telah meruntuhkan dan
menolak berbagai bukti yang diajukan oleh para penganut evolusi. Sehingga memuncul
teori baru yang digunakan untuk meruntuhkan teori evolusi yaitu Teori
Perancangan Cerdas, teori ini merupakan teori yang mendukung bahwa obyek alam semesta termasuk makhluk hidup menghadirkan tanda-tanda perancangan atau
jejak kecerdasan bukan hasil proses seleksi alam yang tak terbimbing (merujuk
Teori Evolusi). Teori
Perancangan Cerdas menangkap tanda-tanda perancangan dengan analisis
kuantitatif yang mendukung teori Harun
Yahya yang hanya dianalisis secara kualitatif.
Bagaimana teori manusia purba?
2.
STS ( Sciences,
Technology. Society )
Apakah padi transgenic yang ada di iklim subtropik
memberikan performansi yg lebih bagus ketika dibawa di iklim tropis? Menjawab pertanyaan ini, belum ada penelitian yang dapat
menjawab terkait dengan performansi padi yang dikembangkan di wilayah subtropik
untuk kemudian ditanam di wilayah tropik. Tidak ada sumber yang mengatakan keterangan
tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan penelitian lebih
lanjut, dengan percobaan menanam padi Golden Rice di wilayah tropis. Hal ini
diperlukan karena pengembangan padi tersebut ada di wilayah subtropis yang
jelas berbeda dengan wilayah tropis secara iklim, dan hama yang ada. Namun
dalam makalah “varietas yang dikembangkan ini merupakan gabungan dengan
varietas Amerika Serikat bagian selatan, sehingga tidak sesuai di Asia”. Ini
belum jelas apa sebabnya dan maksud dari tidak sesuai itu apa. Berikut beberapa
pertanyaan terkait dengan rencana penanaman padi Golden Rice di Indonesia:
1) Apa jenis penyakit tanaman
(hama) yang menyerang padi yang ditanam di daerah
tropic dan subtropik?
2) Bagaimana performansi padi Golden Rice yang ditanam di daerah
tropis?
3) Apakah sama dengan padi Golden Rice yang ditanam di
wilayah subtropis?
4) Suhu
berapa padi Golden Rice mampu menunjukkan performansi yang
optimal?
5) Bagaimana kisaran toleransi padi Golden Rice terhadap
suhu?
6) Apakah padi Golden Rice bersifat kosmopolit?
7) Bagaimana ketahanan padi Golden Rice terhadap hama
penyakit yang ada di lingkungan tropis?
3.
Behavior
Kupu-kupu
merupakan salah satu organisme yang mengalami metamorfosis sempurna. Kupu-kupu
dapat melakukan migrasi untuk memilih makanan atau mencari tempat untuk
meletakkan telurnya. Kupu-kupu meletakkan telurnya dengan memilih tumbuhan,
proses memilih ini hanya insting dari kupu-kupu. Perilaku kupu-kupu hanya untuk
kawin, setelah kawin dan meletakkan telurnya kupu-kupu akan mati. Kupu meletakkan telur
di daun scr insting, ulat menetas,jika cocok dengan daun sebagi makanannya maka dapat bertahan hidup.
Mengapa
dibaturaden banyak kupu-kupu? Karena
adanya hutan baturaden, sehingga terdapat keanekaragaman
pohon maka keanekaragaman kupu juga besar. Hanya pohon tertentu akan khas dengan jenis kupu-kupu tertentu
pula. Setiap ulat spesifik terhadap suatu
pohon. Daerah tropis memiliki kenakeragaman fauna yang tinggi
karena di daerah ini memiliki keankeragaman flora yang tinggi pula.
Keanekaragaman flora terjadi karena iklim dan curah hujan yang besar di daerah
tropis memungkinkan banyak flora dapat bertahan hidup. Namun masih banyak
pertanyaan yang membutuhkan penelitian untu menjawabnya diantaranya adalah:
1. Karena setiap ulat spesifik untuk pohon tertentu, ketika
kedondong belum berbuah, ulat kemana?
2. Ketika
hujan wujud kepompong bagaimana?
3. Ketika
daun jati meranggas (musim kemarau) telur kupu dmn?
4. Hewan
yg bergantung dg musim, saat
musim berganti hewan tersebut berada dimana?
5. Bagaimana
perilaku kupu (hewan) yang hidupnya tergantung dengan pohon yang tergantung pd
musim?
6. Keanekaragaman
terus hadir saat musim tetap.
4.
Regulasi
Bagaimana
upaya melindungi orangutan dengan adanya pengalihan fungsi hutan menjadi kebun
kelapa sawit?
-
Setiap pemda telah menetapkan kawasan
hutan lindung, yang disebut taman nasional
yang tidak boleh dialihfungsikan menjadi perkebunan (deforestasi).
Upaya
untuk melindungi orangutan dan melestassrikan orangutan adalah:
-
Mengetahui daya
dukung lingkungan yang sesuai dengan kehidupan Orangutan
-
Dengan mengetahui
lama kebuntingan,
-
Ketersediaan pakan
di hutan lindung, jenis pakan yang sesuai untuk orangutan,
-
Banyaknya populasi/
julah orangutan dibandingkan luas hutan lindung,
-
Perilaku kawin,
-
Mengetahui pesaing
orangutan,
-
Menetapkan kawasan
hutan lindung/national park yang sulit dijamah oleh manusia, sehingga tidak
terjadi perburuan dan penjualan orangutan.
-
Pemeliharaan
orangutan secara ex situ dapat dilakukan dengan mempertimbangkan:
a.
Tingkat
keberhasilan
b.
Daya dukung
lingkungan yang dapat dioptimalkan, namun daya dukung lingkungan yang baik
cenderung memiliki biaya yang mahal.
c.
Eksitu harus bisa
membiayai sendiri, bagaimana manajemen lembaga eksitu sehingga bisa mengembangkan dan
memelihara daya dukung organismenya.
-
Pemisahan hutan menjadi
hutan lindung dan hutan industry. Untuk memisahkan areal hutan sehingga tetap terjaga ekosistemnya.
Upaya melestarikan
hutan di kalimantan dari konversi menjadi perkebunan sawit, sehingga orangutan
Biologi Tropika
1.
Evolusi
Toleransi
: daya tahan organisme terhadap suatu keadaan berbeda dari semula/ kemampuan suatu organisme untuk mempertahankan diri
dari lingkungan yang berubah. Daya toleransi setiap spesies berbeda, ada yang
toleransinya besar (Eury) dan ada spesies yang toleransinya terhadap perubahan
lingkungan sempit/kecil (Steno). Toleransi dan adaptasi berbeda, karena
adaptasi merupakan perubahan pada organisme karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi. Adaptasi merupakan proses yang mendukung terjadinya evolusi.
Evolusi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan yang terjadi secara
berangsur-angsur menuju keseuaian dengan waktu dan tempat. Berikut hal-hal yang
mendukung terjadinya evolusi menurut beberapa ahli:
1)
Seleksi alam
2)
Adaptasi
Seleksi alam terjadi
ketika alam berubah dan menyeleksi setiap organisme yang ada di alam dan
mendukung organisme yang unggul dan sesuai untuk bertahan sedangkan organisme
yang tidak mampu bertahan akan punah. Teori mengatakan bahwa karena lingkungan
berubah, organisme akan beradaptasi dengan perubahan tersebut baik berupa
adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah laku. Namun jika dikaji lebih dalam,
perubahan pada suatu organisme tidak akan diwariskan kepada keturunannya
apabila perubahan itu hanya berada pada tinkat fenotip, bukan genotip. Apabila
terjadi perubahan genotip pada suatu organisme (mutasi) dan dinampakkan dalam
fenotipnya, lebih sering organisme tersebut tidak akan bertahan hidup seperti
orang normal. Beberapa organisme yang mengalami kelainan genetik mati sebelum
menghasilkan keturunan. Sehingga kemungkinan terjadinya evolusi sangat kecil
bahkan tidak ada. Jika para penganut teori evolusi mengajukan bukti/petunjuk
evolusi misalnya seperti fosil-fosil organisme yang telah punah, maka bukti ini
justru dapat meruntuhkan teori evolusi. Teori evolusi mengatakan bahwa makhluk
hidup yang ada di dunia ini berasal dari satu nenek moyang yang sama, kemudian
berkembang menjadi spesies-spesies yang berbeda yang lebih kompleks. Terdapat
beberapa fosil organisme purba yang sama persis seperti organisme modern yang
saat ini masih ada. Jika ada organisme yang dulu ada dan sekarang telah punah,
itu dikarenakan ia tidak mampu bertahan terhadap perubahan lingkungan.
Teori
seleksi alam memang benar, yaitu bahwa alam menyeleksi organisme yang ada, dan
kemudian organisme yang unggul akan bertahan dan yang tidak akan punah.
Organisme yang mampu bertahan bukan karena dia berubah, tapi memang sejak awal
dia memiliki struktur/ fungsi yang paling sesuai dengan perubahan lingkungan
yang ada. Dapat juga dikarenakan organisme tersebut memiliki daya toleransi
yang besar terhadap lingkungan tertentu. Organisme yang punah kemungkinan
karena dia memiliki toleransi yang sempit terhadap perubahan lingkungan, ketika
lingkungan berubah di luar batas toleransinya maka organisme tersebut tidak
mampu bertahan kemudian akan mati. Maka yang bisa mendukung teori seleksi alam
adalah teori kepunahan bukan teori evolusi.
Salah satu contoh lain yang diajukan oleh para
penganut evolusi adalah evolusi kupu-kupu Biston
Betularia. Konsep evolusi adalah konsep perubahan yang terjadi di tingkat
populasi, disini kupu-kupu Biston
Betularia awalnya terdapat dua macam yaitu hitam dan putih, dengan jumlah
lebih banyak putih dibandingkan hitam. Kemudian revolusi industri di Inggris
yang menyebabkan banyaknya polusi dan jelaga yang dihasilkan sehingga
lingkungan menjadi hitam. Hal ini menguntungkan kupu-kupu Biston Betularia hitam karena dia terlindung dari mangsa sehingga
dapat bertahan hidup dan menghasilkan keturunan.
Bagaimana
konsep evolusi berkait dengan perubahan yang terjadi pada tingkat organ? Hal
ini sering disebut-sebut sebagai bukti evolusi yang berupa homologi dan analogi
organ. Telah banyak penelitian yang menyangkal teori tersebut. Perubahan yang
terjadi hanya pada tingkat organ tidak dapat diwariskan kepada keturunannya.
Orang tua yang cacat belum tentu memiliki anak yang cacat,karena kecacatan
tersebut bisa diperoleh di lingkungannya misalnya ketika dalam kandungan ibu
mengkonsumsi makanan/obat-obatan yang menghambat proses organogenesis pada
janin. Selama kecacatan tersebut tidak terjadi pada genetic suatu organisme
maka kecacatan tersebut tidak diwariskan ke keturunanannya.
Berbagai teori dan penelitian telah meruntuhkan dan
menolak berbagai bukti yang diajukan oleh para penganut evolusi. Sehingga memuncul
teori baru yang digunakan untuk meruntuhkan teori evolusi yaitu Teori
Perancangan Cerdas, teori ini merupakan teori yang mendukung bahwa obyek alam semesta termasuk makhluk hidup menghadirkan tanda-tanda perancangan atau
jejak kecerdasan bukan hasil proses seleksi alam yang tak terbimbing (merujuk
Teori Evolusi). Teori
Perancangan Cerdas menangkap tanda-tanda perancangan dengan analisis
kuantitatif yang mendukung teori Harun
Yahya yang hanya dianalisis secara kualitatif.
Bagaimana teori manusia purba?
2.
STS ( Sciences,
Technology. Society )
Apakah padi transgenic yang ada di iklim subtropik
memberikan performansi yg lebih bagus ketika dibawa di iklim tropis? Menjawab pertanyaan ini, belum ada penelitian yang dapat
menjawab terkait dengan performansi padi yang dikembangkan di wilayah subtropik
untuk kemudian ditanam di wilayah tropik. Tidak ada sumber yang mengatakan keterangan
tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan penelitian lebih
lanjut, dengan percobaan menanam padi Golden Rice di wilayah tropis. Hal ini
diperlukan karena pengembangan padi tersebut ada di wilayah subtropis yang
jelas berbeda dengan wilayah tropis secara iklim, dan hama yang ada. Namun
dalam makalah “varietas yang dikembangkan ini merupakan gabungan dengan
varietas Amerika Serikat bagian selatan, sehingga tidak sesuai di Asia”. Ini
belum jelas apa sebabnya dan maksud dari tidak sesuai itu apa. Berikut beberapa
pertanyaan terkait dengan rencana penanaman padi Golden Rice di Indonesia:
1) Apa jenis penyakit tanaman
(hama) yang menyerang padi yang ditanam di daerah
tropic dan subtropik?
2) Bagaimana performansi padi Golden Rice yang ditanam di daerah
tropis?
3) Apakah sama dengan padi Golden Rice yang ditanam di
wilayah subtropis?
4) Suhu
berapa padi Golden Rice mampu menunjukkan performansi yang
optimal?
5) Bagaimana kisaran toleransi padi Golden Rice terhadap
suhu?
6) Apakah padi Golden Rice bersifat kosmopolit?
7) Bagaimana ketahanan padi Golden Rice terhadap hama
penyakit yang ada di lingkungan tropis?
3.
Behavior
Kupu-kupu
merupakan salah satu organisme yang mengalami metamorfosis sempurna. Kupu-kupu
dapat melakukan migrasi untuk memilih makanan atau mencari tempat untuk
meletakkan telurnya. Kupu-kupu meletakkan telurnya dengan memilih tumbuhan,
proses memilih ini hanya insting dari kupu-kupu. Perilaku kupu-kupu hanya untuk
kawin, setelah kawin dan meletakkan telurnya kupu-kupu akan mati. Kupu meletakkan telur
di daun scr insting, ulat menetas,jika cocok dengan daun sebagi makanannya maka dapat bertahan hidup.
Mengapa
dibaturaden banyak kupu-kupu? Karena
adanya hutan baturaden, sehingga terdapat keanekaragaman
pohon maka keanekaragaman kupu juga besar. Hanya pohon tertentu akan khas dengan jenis kupu-kupu tertentu
pula. Setiap ulat spesifik terhadap suatu
pohon. Daerah tropis memiliki kenakeragaman fauna yang tinggi
karena di daerah ini memiliki keankeragaman flora yang tinggi pula.
Keanekaragaman flora terjadi karena iklim dan curah hujan yang besar di daerah
tropis memungkinkan banyak flora dapat bertahan hidup. Namun masih banyak
pertanyaan yang membutuhkan penelitian untu menjawabnya diantaranya adalah:
1. Karena setiap ulat spesifik untuk pohon tertentu, ketika
kedondong belum berbuah, ulat kemana?
2. Ketika
hujan wujud kepompong bagaimana?
3. Ketika
daun jati meranggas (musim kemarau) telur kupu dmn?
4. Hewan
yg bergantung dg musim, saat
musim berganti hewan tersebut berada dimana?
5. Bagaimana
perilaku kupu (hewan) yang hidupnya tergantung dengan pohon yang tergantung pd
musim?
6. Keanekaragaman
terus hadir saat musim tetap.
4.
Regulasi
Bagaimana
upaya melindungi orangutan dengan adanya pengalihan fungsi hutan menjadi kebun
kelapa sawit?
-
Setiap pemda telah menetapkan kawasan
hutan lindung, yang disebut taman nasional
yang tidak boleh dialihfungsikan menjadi perkebunan (deforestasi).
Upaya
untuk melindungi orangutan dan melestassrikan orangutan adalah:
-
Mengetahui daya
dukung lingkungan yang sesuai dengan kehidupan Orangutan
-
Dengan mengetahui
lama kebuntingan,
-
Ketersediaan pakan
di hutan lindung, jenis pakan yang sesuai untuk orangutan,
-
Banyaknya populasi/
julah orangutan dibandingkan luas hutan lindung,
-
Perilaku kawin,
-
Mengetahui pesaing
orangutan,
-
Menetapkan kawasan
hutan lindung/national park yang sulit dijamah oleh manusia, sehingga tidak
terjadi perburuan dan penjualan orangutan.
-
Pemeliharaan
orangutan secara ex situ dapat dilakukan dengan mempertimbangkan:
a.
Tingkat
keberhasilan
b.
Daya dukung
lingkungan yang dapat dioptimalkan, namun daya dukung lingkungan yang baik
cenderung memiliki biaya yang mahal.
c.
Eksitu harus bisa
membiayai sendiri, bagaimana manajemen lembaga eksitu sehingga bisa mengembangkan dan
memelihara daya dukung organismenya.
-
Pemisahan hutan menjadi
hutan lindung dan hutan industry. Untuk memisahkan areal hutan sehingga tetap terjaga ekosistemnya.
Upaya melestarikan
hutan di kalimantan dari konversi menjadi perkebunan sawit, sehingga orangutan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1.
Identitas
Mata Pelajaran
a. Nama
Sekolah : SMA N 1 KOTA MUNGKID
b. Kelas/
Semester : X/ I (Gasal)
c. Mata
Pelajaran : Biologi
d. Tahun
Ajaran : 2012/2013
e. Jumlah
Pertemuan : I (2 X 45 menit)
2. Standar Kompetensi
1.
Memahami
hakikat Biologi sebagai ilmu.
3.
Kompetensi
Dasar
1.1 Mengidentifikasi
ruang lingkup Biologi.
1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi
pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ,
individu, populasi, ekosistem, dan bioma
4.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.2.1
Menemukan benda-benda yang menjadi objek
biologi di lingkungan sekitar.
1.2.2
Mengidentifikasi tingkatan organisasi
kehidupan dari objek biologi yang
diobservasi.
1.2.3
Menemukan gejala/fenomena yang menjadi
objek biologi (interaksi antar objek biologi).
5.
Tujuan
Pembelajaran
Melalui kegiatan observasi
di lapangan sekolah, siswa dapat menemukan objek biologi, mengidentifikasi
tingkatan organisasi kehidupan serta menemukan gejala yang menjadi objek
biologi dari hasil observasi di lingkungan sekitar.
6.
Materi
Pembelajaran
Biologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dalam
dimensi ruang dan waktu. Biologi merupakan bagian dari
sains dan memiliki karakteristik yang sama dengan sains lainnya. Sains disebut
juga sebagai ilmu pengetahuan alam karena merupakan ilmu yang mempelajari
gejala-gejala alam. Sebagai bagian dari sains, biologi mempelajari gejala alam
berupa gejala-gejala pada makhluk hidup dan segala permasalahan kehidupannya.
Lebih tepatnya, biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup mulai
dari molekul-molekul penyusun makhluk hidup, sel, jaringan, organ, dan
tingkatan yang lebih tinggi. Biologi dikatakan sebagai ilmu
karena mempunyai objek kajian dan metode ilmiah.
Berdasarkan
struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer
1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi:
Gambar
2. struktur BSCS
7.
Pendekatan
Dan Metode Pembelajaran
·
Model Pembelajaran : Kontekstual
·
Metode Pembelajaran : observasi dan diskusi
·
Pendekatan Pembelajaran : Induktif
8.
Alat
Dan Media Pembelajaran
Lingkungan sekitar sekolah
9.
Langkah
Kegiatan Pembelajaran
NO
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
Nilai Karakter
|
WAKTU
|
1.
|
Pendahuluan
1. Salam, guru menanyakan adakah siswa yang tidak
masuk.
Apersepsi:
1. Taukah kalian mengapa manusia melakukan
penelitian?
2. Memberi tahu siswa kegiatan yang akan
dilakukan yaitu “observasi objek dan fenomena biologi di lingkungan sekitar
sekolah”
Motivasi
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang
pentingnya mengetahui objek biologi dan fenomena yang terjadi di sekitar.
Mekanisme
1.
Membagi
siswa menjadi delapan kelompok yang terdiri dari 4 orang setiap kelompok.
2. Menjelaskan prosedur kegiatan observasi dan
apa yang perlu diamati.
3. Mengajak siswa ke lapangan untuk observasi.
4. Masing-masing kelompok berada di lokasi yang
berbeda.
|
Religius
Ingin tahu
Jujur dan optimisme
|
10 menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
· Eksplorasi
1. Apa yang dapat kalian amati di lokasi
pengamatan.
2. Apakah perbedaan antara hewan dan tumbuhan?
·
Elaborasi
1. Membimbing siswa menemukan objek
dan fenomena biologi yang dapat teramati di lapangan.
2.
Membimbing
siswa menemukan interaksi yang terjadi diantara objek biologi.
·
Konfirmasi
1.
Memandu
siswa masuk ke dalam kelas.
2.
Perwakilan
kelompok memaparkan hasil observasi di lapangan.
3.
Membimbing
siswa menyimpulkan hasil observasi yang telah dilakukan.
|
Jujur, toleransi
Jujur, rasa ingin tahu, dan toleransi
|
60 menit
|
3.
|
Penutup
1. Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
2. Memberikan penugasan berupa “menemukan
gejala/fenomena dari hasil observasi dan kemudian membuat kerangka
penelitian”
|
Optimisme, jujur, mandiri
|
10 menit
|
10. Sumber Belajar
Guru : Campbell, Neil A.,dkk. 2004. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima . Jakarta:
Erlangga.
Siswa : Buku Biologi SMA kelas XI (Erlangga) karangan D.A.
Pratiwi.
Buku Biologi SMA kelas XI
(Esis) karangan Diah Aryulina.
11. Penilaian
a. Kognitif
Penilaian terhadap
hasil penugasan berupa kerangka penelitian hasil observasi.
b. Afektif
No.
|
Nama
|
Aspek Penilaian Sikap
|
JML
SKOR
|
NILAI
|
||
motivasi
|
keaktifan
|
kedisiplinan
|
||||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
Pedoman Penskoran: NILAI : (Jumlah skor X 100)
9
Tinggi : 3
Sedang : 2
Rendah : 1
c. Psikomotor
LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI
No.
|
Nama
|
Aspek
|
Skor
|
Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Aspek Penilaian
|
Skor Nilai
|
Rentang Nilai
|
1. Cara
mengeluarkan pendapat.
2. Cara
berdiskusi
3. Kerjasama
4. Cara
mengamati
5. Mengajukan
pertanyaan
|
1= kurang
2=cukup
3=baik
4=sangat baik
|
17 – 20 = A
13 – 16 = B
9 – 12 = C
5 – 8 = D
|
Kota Mungkid, 27 Agustus
2012
Menyetujui,
Guru
pembimbing Mahasiswa
Mulyadi,
S.Pd_________ Fatchiyatul Ummah
NIP.19680214
200501 1 003 NIM. 09304241023
Langganan:
Postingan (Atom)