Selasa, 11 Desember 2012

My opinion about evolution


Toleransi : daya tahan organisme terhadap suatu keadaan berbeda dari semula/ kemampuan suatu organisme untuk mempertahankan diri dari lingkungan yang berubah. Daya toleransi setiap spesies berbeda, ada yang toleransinya besar (Eury) dan ada spesies yang toleransinya terhadap perubahan lingkungan sempit/kecil (Steno). Toleransi dan adaptasi berbeda, karena adaptasi merupakan perubahan pada organisme karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Adaptasi merupakan proses yang mendukung terjadinya evolusi. Evolusi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur menuju kesesuaian dengan waktu dan tempat. Berikut hal-hal yang mendukung terjadinya evolusi menurut beberapa ahli:
1)      Seleksi alam
2)      Adaptasi
                        Seleksi alam terjadi ketika alam berubah dan menyeleksi setiap organisme yang ada di alam dan mendukung organisme yang unggul dan sesuai untuk bertahan sedangkan organisme yang tidak mampu bertahan akan punah. Teori mengatakan bahwa karena lingkungan berubah, organisme akan beradaptasi dengan perubahan tersebut baik berupa adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah laku. Namun jika dikaji lebih dalam, perubahan pada suatu organisme tidak akan diwariskan kepada keturunannya apabila perubahan itu hanya berada pada tinkat fenotip, bukan genotip. Apabila terjadi perubahan genotip pada suatu organisme (mutasi) dan dinampakkan dalam fenotipnya, lebih sering organisme tersebut tidak akan bertahan hidup seperti orang normal. Beberapa organisme yang mengalami kelainan genetik mati sebelum menghasilkan keturunan. Sehingga kemungkinan terjadinya evolusi sangat kecil bahkan tidak ada. Jika para penganut teori evolusi mengajukan bukti/petunjuk evolusi misalnya seperti fosil-fosil organisme yang telah punah, maka bukti ini justru dapat meruntuhkan teori evolusi. Teori evolusi mengatakan bahwa makhluk hidup yang ada di dunia ini berasal dari satu nenek moyang yang sama, kemudian berkembang menjadi spesies-spesies yang berbeda yang lebih kompleks. Terdapat beberapa fosil organisme purba yang sama persis seperti organisme modern yang saat ini masih ada. Jika ada organisme yang dulu ada dan sekarang telah punah, itu dikarenakan ia tidak mampu bertahan terhadap perubahan lingkungan.
            Teori seleksi alam memang benar, yaitu bahwa alam menyeleksi organisme yang ada, dan kemudian organisme yang unggul akan bertahan dan yang tidak akan punah. Organisme yang mampu bertahan bukan karena dia berubah, tapi memang sejak awal dia memiliki struktur/ fungsi yang paling sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada. Dapat juga dikarenakan organisme tersebut memiliki daya toleransi yang besar terhadap lingkungan tertentu. Organisme yang punah kemungkinan karena dia memiliki toleransi yang sempit terhadap perubahan lingkungan, ketika lingkungan berubah di luar batas toleransinya maka organisme tersebut tidak mampu bertahan kemudian akan mati. Maka yang bisa mendukung teori seleksi alam adalah teori kepunahan bukan teori evolusi.
             Salah satu contoh lain yang diajukan oleh para penganut evolusi adalah evolusi kupu-kupu Biston Betularia. Konsep evolusi adalah konsep perubahan yang terjadi di tingkat populasi, disini kupu-kupu Biston Betularia awalnya terdapat dua macam yaitu hitam dan putih, dengan jumlah lebih banyak putih dibandingkan hitam. Kemudian revolusi industri di Inggris yang menyebabkan banyaknya polusi dan jelaga yang dihasilkan sehingga lingkungan menjadi hitam. Hal ini menguntungkan kupu-kupu Biston Betularia hitam karena dia terlindung dari mangsa sehingga dapat bertahan hidup dan menghasilkan keturunan.
            Bagaimana konsep evolusi berkait dengan perubahan yang terjadi pada tingkat organ? Hal ini sering disebut-sebut sebagai bukti evolusi yang berupa homologi dan analogi organ. Telah banyak penelitian yang menyangkal teori tersebut. Perubahan yang terjadi hanya pada tingkat organ tidak dapat diwariskan kepada keturunannya. Orang tua yang cacat belum tentu memiliki anak yang cacat,karena kecacatan tersebut bisa diperoleh di lingkungannya misalnya ketika dalam kandungan ibu mengkonsumsi makanan/obat-obatan yang menghambat proses organogenesis pada janin. Selama kecacatan tersebut tidak terjadi pada genetic suatu organisme maka kecacatan tersebut tidak diwariskan ke keturunanannya.
Berbagai teori dan penelitian telah meruntuhkan dan menolak berbagai bukti yang diajukan oleh para penganut evolusi. Sehingga memuncul teori baru yang digunakan untuk meruntuhkan teori evolusi yaitu Teori Perancangan Cerdas, teori ini merupakan teori yang mendukung bahwa obyek alam semesta termasuk makhluk hidup  menghadirkan tanda-tanda perancangan atau jejak kecerdasan bukan hasil proses seleksi alam yang tak terbimbing (merujuk Teori Evolusi). Teori Perancangan Cerdas menangkap tanda-tanda perancangan dengan analisis kuantitatif yang mendukung teori Harun Yahya yang hanya dianalisis secara kualitatif. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar